Kamis, 10 Juli 2014

tugas kesmen



1.     Studi kasus
contohnya
Remaja adalah usia yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat tersebut mengarah ke yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan kenakalan remaja. Ada banyak contoh kenakalan remaja terutama saat ini dimana kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor - faktor eksternal.
Apakah itu kenakalan remaja ? Oleh beberapa ahli Kenakalan remaja (juvenile delinquency) didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
- Reaksi frustasi diri
- Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja
- Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
- Kurangnya pengawasan dari orang tua

- Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
- Dasar-dasar agama yang kurang.
- Tidak adanya media penyalur bakat/hobi
- Masalah yang dipendam
- Broken home
- Pengaruh kawan sepermainan
- Relasi yang salah
- Lingkungan tempat tinggal
- Informasi dan tehnologi yang negatif
- Pergaulan
Dan masih banyak faktor yang lainnya sebagai penyebab kenakalan remaja masa kini
Berikut ini adalah beberapa contoh atau Jenis - jenis Kenakalan remaja yang sering timbul belakangan ini :
- Contoh kenakalan remaja 1 : Membolos sekolah
- Contoh kenakalan remaja 2 : Kebut-kebutan di jalanan
- Contoh kenakalan remaja 3 : Geng motor
- Contoh kenakalan remaja 4 : Penyalahgunaan narkotika

Dan cara mengatasi kenakalan tersebut ialah  dengan beberapa tahapan dri dalam diri sendiri nya tersbut  atau dengan :
1)    Meningkatan kontrol diri jadi beliau mampu menangani emosi diri nya sndri ,dan mampu mengontrol diri nya agar berubah kea rah yg lebih baik.

2)   Menetapkan tujuan  untuk menentukan target perilaku dalam hal perilaku. Kita ingin mengurangi atau menghilangkan masalah perilaku (perilaku negatif) dan meningkatkan perilaku yang positif.
Menyaring antisenden perilaku untuk menetapkan perilaku yang dinginkan sebaiknya kamu membuat/membangun antisenden dan asosiasi yang memicu perilaku yang diinginkan tersebut.
3)   Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kamu mulai mengontrol beberapa kondisi yang memicu target perilakumu, kamu siap untuk lebih memperhatikan konsekuensi dari perilakumu.
4)   Evaluasi
Akan ada hari yang baik dan buruk ketika melakukan self-impovement (perbaikan diri sendiri).ini dimana kita menyadari kesalahan kita yg lalu untuk memacu kita lebih baik dimasa yg akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar