1.
Studi kasus
Remaja adalah usia
yang dipenuhi dengan semangat yang sangat tinggi tetapi adakalanya semangat
tersebut mengarah ke yang bersifat negatif sehingga sering disebut dengan
kenakalan remaja. Ada banyak contoh kenakalan remaja terutama saat ini dimana
kenakalan remaja tersebut sangat banyak di pengaruhi oleh faktor - faktor
eksternal.
Apakah itu kenakalan
remaja ? Oleh beberapa ahli Kenakalan remaja (juvenile delinquency)
didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum
dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak
dan dewasa.
Faktor-faktor
penyebab kenakalan remaja.
- Reaksi frustasi
diri
- Gangguan berpikir
dan intelegensia pada diri remaja
- Kurangnya kasih
sayang orang tua / keluarga
- Kurangnya
pengawasan dari orang tua
- Dampak negatif dari
perkembangan teknologi modern
- Dasar-dasar agama
yang kurang.
- Tidak adanya media
penyalur bakat/hobi
- Masalah yang
dipendam
- Broken home
- Pengaruh kawan
sepermainan
- Relasi yang salah
- Lingkungan tempat
tinggal
- Informasi dan
tehnologi yang negatif
- Pergaulan
Dan masih banyak
faktor yang lainnya sebagai penyebab kenakalan remaja masa kini
Berikut ini adalah
beberapa contoh atau Jenis - jenis Kenakalan remaja yang sering timbul
belakangan ini :
- Contoh kenakalan
remaja 1 : Membolos sekolah
- Contoh
kenakalan remaja 2 : Kebut-kebutan di jalanan
- Contoh
kenakalan remaja 3 : Geng motor
- Contoh kenakalan
remaja 4 : Penyalahgunaan narkotika
Dan cara mengatasi kenakalan tersebut ialah dengan beberapa tahapan dri dalam diri
sendiri nya tersbut atau dengan :
1)
Meningkatan kontrol diri jadi beliau mampu menangani emosi diri nya sndri ,dan
mampu mengontrol diri nya agar berubah kea rah yg lebih baik.
2)
Menetapkan tujuan untuk
menentukan target perilaku dalam hal perilaku. Kita ingin mengurangi atau
menghilangkan masalah perilaku (perilaku negatif) dan meningkatkan perilaku
yang positif.
Menyaring antisenden perilaku untuk menetapkan perilaku yang
dinginkan sebaiknya kamu membuat/membangun antisenden dan asosiasi yang memicu
perilaku yang diinginkan tersebut.
3)
Menyusun konsekuensi yang efektif
Setelah kamu mulai mengontrol
beberapa kondisi yang memicu target perilakumu, kamu siap untuk lebih
memperhatikan konsekuensi dari perilakumu.
4)
Evaluasi
Akan ada hari yang baik dan buruk
ketika melakukan self-impovement (perbaikan diri sendiri).ini dimana kita menyadari kesalahan kita yg lalu untuk
memacu kita lebih baik dimasa yg akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar