Rabu, 25 Maret 2015

Konsep Carl Rogers



Artikel ke-6
Nama : Suci Resti Fauziah
NPM : 17512167
Kelas: 3PA03

Konsep Carl Rogers

Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanis, aliran fenomenologis-eksistensial, psikolog klinis dan terapis, ide-ide dan konsep teorinya banyak didapatkan dalam pengalamanpengalaman terapeutiknya.
Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri. Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang diajukan oleh aliran Freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksualsebelumnya.
Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu. Rogers dikenal juga sebagai seorang fenomenologis, karena ia sangat menekankan pada realitas yang berarti bagi individu. Realitas tiap orang akan berbeda–beda tergantung pada pengalaman–pengalaman perseptualnya. Lapangan pengalaman ini disebut dengan fenomenal field. Rogers menerima istilah self sebagai fakta dari lapangan fenomenal tersebut.

Perkembangan Kepribadian
Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “aku“ merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangan tentang diri yang mengatakan “apa dan siapa aku sebenarnya“ dan “apa yang sebenarnya harus saya perbuat“. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku.

Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri real dan konsep diri ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:
1. Incongruence Incongruence adalah ketidakcocokan antara self
yang dirasakan dalam pengalaman aktual disertai pertentangan
dan kekacauan batin.
2. Congruence
Congruence berarti situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep diri yang utuh, integral, dan sejati.
Menurut Rogers, para orang tua akan memacu adanya incongruence ini ketika mereka memberikan kasih sayang yang kondisional kepada anak-anaknya. Orang tua akan menerima anaknya hanya jika anak tersebut berperilaku sebagaimana mestinya, anak tersebut akan mencegah perbuatan yang dipandang tidak bisa diterima. Disisi lain, jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang tidak kondisional, maka si anak akan bisa mengembangkan congruence-nya. Remaja yang orang tuanya memberikan rasa kasih sayang kondisional akan meneruskan kebiasaan ini dalam masa remajanya untuk mengubah perbuatan agar dia bisa diterima di lingkungan. Dampak dari incongruence adalah Rogers berfikir bahwa manusia akan merasa gelisah ketika konsep diri mereka terancam. Untuk melindungi diri mereka dari kegelisahan tersebut, manusia akan mengubah perbuatannya sehingga mereka mampu berpegang pada konsep diri mereka. Manusia dengan tingkat incongruence yang lebih tinggi akan merasa sangat gelisah karena realitas selalu mengancam konsep diri mereka secara terus menerus. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Perkembangan diri dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari seorang ibu. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).

Person centered therapy Terapi ini disebut juga client centerd therapy (terapi yang berpusat pada pasien) atau terapi nondirektif. Tehnik ini pada awalnya dipakai oleh Carl Rogers (1902-1987) Pada tahun 1942. Sejak itu banyak prinsip Rogers yang dipakai dalam terapi diterima secara luas. Tetapi, tehnik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa muda lain yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl Rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Dalam pandanganan Rogers, gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju kepada aktualisasi diri. Rogers mengdefinisikan enam faktor utama yang merangsang pertumbuhan dalam individu. Dia menyarankan bahwa ketika kondisi ini terpenuhi, orang akan tertarik ke arah pemenuhan konstruktif.

Konsep dasar dari Teori humanistic



Aritikel ke-5
NAMA : Suci Resti Fauziah
NPM : 17512167
KELAS : 3PA03

Konsep dasar dari Teori humanistic
     Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950 an, para ahli psikologi seperti Abraham Maslow dan Carl Jung Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesioanal yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia. Seperti tentang sefl (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, individualitas, dan sejenisnya.
          Teori humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia/individu. Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan mereka. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka. Dalam pandangan humanistik manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatan nya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap perilaku mereka.
          Rogers juga berpendapat bahwa ada dua kondisi utama yang diperlukan agar tercipta perubahan kepribadian dalam psikoterapi :
1.     Terapis harus bias memperlihatkan perhatian yang tulus kepada klien.
2.    Terapis memiliki pemahaman yang emaptis dalam arti terapis harus bisa meraskan ketegangan dan perasaan yang dirasakan kliennya.
Unsur – unsur terapi
1.     Munculnya gangguan
2.    Tujuan terapi menyajikan kondisi-kondisi u tuk memaksimalkan kesadran diri dan pertumbuhan.



Tehnik- tehnik terapi
1.     Penerimaan
2.    Rasa hormat
3.    Memahami
4.    Memeberi dorongan
5.    Pertanyaan terbatas
6.    Memantulkan pertanyaan dan perasaan klien
7.    Menentramkan
8.    Menunjukan sikap yang menecerminkan ikt merasakan apa yang diraskan klien

TERAPI PSIKOANALISIS (FREUD)



Artikel ke-4
Nama : Suci Resti Fauziah
NPM : 17512167
Kelas : 3PA03

TERAPI PSIKOANALISIS
(FREUD)



Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi
Secara historis  aliran pertama dari 3 aliran utama psikologi
ü  Sumbangan utama psikoanalisis :
1.     kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.    tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh factor tak sadar
3.    perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yg kuat thd kepribadian dimasa dewasa
4.    teori psikpanalisis menyediakan kerangka kerja yg berharga untuk memahami cara-cara yg di use oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.    terapi psikoanalisis telah memberikan cara2 mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi2

ü  Konsep- konsep utama terapi psikoanalisis :
6.    struktur kepribadian
·         id
·         ego
·         super ego
7.    pandangan ttg sifat manusia
·         pandangan freud ttg sifat manusia pd dasarnya pesimistik, deterministic, mekanistik dan reduksionistik
8.    kesadaran & ketidaksadaran
·         konsep ketaksadaran
Ø  mimpi2 merupakan representative simbolik dari kebutuhan2, hasrat2  konflik
Ø  salah ucap / lupa thd nama yg dikenal
Ø  sugesti pascahipnotik
Ø  bahan2 yg berasal dari teknik2 asosiasi bebas
Ø  bahan2 yg berasal dari teknik proyektif
9.    Kecemasan
·         Adalah suatu keadaan yg memotifasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsi memperingatkan adanya ancaman bahaya

·         3 macam kecemasan
Ø  Kecemasan realistis
Ø  Kecemasan neurotic
Ø  Kecemasan moral

ü  Tujuan terapi Psikoanalisis
·         Membentuk kembali struktur karakter individu dg jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien
·         Focus pd uapaya mengalami kembali pengalaman masa anak2

ü  Fungsi & peran Terapis
·         Terapis / analis membiarkan dirinya anonym serta hny berbagi sedikit perasaan & pengalaman shg klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis
·         Peran terapis
Ø  Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dlm menangani kecemasan secara realistis
Ø  Membangun hub kerja dg klien, dg byk mendengar & menafsirkan
Ø  Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan2 klien
Ø  Mendengarkan kesenjangan2 & pertentangan2 pd cerita klien

ü  Pengalaman klien dlm terapi
·         Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
·         Mengembangkan hub dg analis / terapis
·         Mengalami krisis treatment
·         Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yg tak disadari
·         Mengembangkan resistensi2 untuk belajar lbh byk ttg diri sendiri
·         Mengembangkan suatu hub transferensi yg tersingkap
·         Memperdalam terapi
·         Menangani resistensi2 & masalah yg terungkap
·         Mengakhiri terapi




ü  Hubungan terapis & klien
·         Hubungan dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi inti Terapi Psikoanalisis
·         Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan pd terapis “ urusan yg belum selesai” yg terdapat dalam hub klien dimasa lalu dg org yg berpengaruh
·         Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik2 seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
·         Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
·         Jika analis mengembangkan pandangan yg tidak selaras yg berasal dari konflik2 sendiri, mk akan terjadi kontra transferensi
Ø  Bentuk kontratransferensi
perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
Ø  Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi

ü  Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
10. Asosiasi bebas
adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman2 masa lalu & pelepasan emosi2 yg berkaitan dg situasi2 traumatik di masa lalu
11.  Penafsiran
Adalah suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi2 bebas, mimpi2, resistensi2 dan transferensi
* bentuk nya = tindakan analis yg menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna2 t.l
12. Analisis Mimpi
Suatu prosedur yg penting untuk menyingkap bahan2 yg tidak disadari dan memberikan kpd klien atas beberapa area masalah yg tak terselesaikan
13. Analisis dan Penafsiran Resistensi
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan2 yg ada dibalik resistensi shg dia bias menanganinya
14. Analisis & Penafsiran Transferensi
Adalah teknik utama dalam Psikoanalisis krn mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi


Sumber : indryawati.staff.gunadarma.ac.id