Rabu, 25 Maret 2015

Person centered therapy (Rogers)



Artikel ke-3
Nama : Suci Resti Fauziah
NPM : 17512167
Kelas : 3PA03
Person centered therapy (Rogers)
Terapi ini disebut juga client centerd therapy (terapi yang berpusat pada pasien) atau terapi nondirektif. Tehnik ini pada awalnya dipakai oleh Carl Rogers (1902-1987) Pada tahun 1942. Sejak itu banyak prinsip Rogers yang dipakai dalam terapi diterima secara luas. Tetapi, tehnik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa muda lain yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl Rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Dalam pandanganan Rogers, gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju kepada aktualisasi diri. Rogers mengdefinisikan enam faktor utama yang merangsang pertumbuhan dalam individu. Dia menyarankan bahwa ketika kondisi ini terpenuhi, orang akan tertarik ke arah pemenuhan konstruktif. Menurut rogers enam faktor yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah :
1.     Terapis klien kontak psikologi  : harus ada hubungan yang berbeda dan dikenali antara terapis dan klien dan harus divalidasi oleh kedua belah pihak.
2.    Klien ketidaksesuaian atau kerentanan : klien rentan terhadap ketakutan dan kecemasan yang mencegah mereka meninggalkan hubungan atau situasi dan bahwa ada bukti yang jelas tentangt ketidak sesuaian antara apa yang klien menyadari dan pengalaman aktual.
3.    Therapist kongruesi atau keaslian : terbukti bahwa terapis diinvestasikan dalam hubungan dengan klien untuk tujuan penyembuhan. Terapis benar-benar tertarik dalam pemulihan mereka dan dapat mengakses pengalaman mereka sendiri sebagai bantuan dalam proses pemulihan.
4.    Terapis regard psitif unconditional : klien dapat mulai untuk menghilangkan persepsi miring mereka sendiri bahwa mereka dikumpulkan dari orang lain.
5.    Therapist pemahaman empatik : klien merasa empati asli dari terapis berkaitan dengan konstruk internal mereka dan persepsi. Ini perasaan empati membantu memperkuat perasaan cinta tanpa syarat.
6.    Persepsi klien : persepsi hal positif tanpa syarat dan penerimaan empatik lengkap dan pemahaman yang dirasakan oleh klien, jika bahkan hanya sedikit.
Tujuan utama pendekatan person centred therapy adalah untuk menciptakan iklim yang kondusif sebagai usaha untuk membantu konseli menjadi pribadi yang utuh, yaitu pribadi yang mampu memahami kekurangan dan kelebihan dirinya. Tidak ditetapkan tujuan khusus dalam pendekatan persin centered therapy sebab konselor digambarkan memiliki kepercayaan penuh pada konseli untuk menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya dari dirinya sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Person Centered Therapy  :
Terapi ini klien memiliki pengalaman positif dalam terapi ketika mereka focus dalam menyelesaikan masalahnya dan dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak dijustifikasi.
Sulit bagi therapist untuk bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal dan terapi menjadi tidak efektif ketika konselor terlalu non-direktif dan pasif. 
Sumber : https://books.google.co.id kesehatan mental 1 oleh drs.yustinus semium, OFM.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar